An article by http://MOJOKERTO.BLOG.COM
Beberapa produk Suliadi |
Suliadi,
demikian nama seorang pria 30-an tahun asal Kemlagi Barat RT.003 RW.002
Desa Kemlagi Kec.Kemlagi Kab.Mojokerto yang biasa dikenal sebagai
produsen kerajinan tangan. Berawal dari inisiatif untuk mengembangkan
kreativitas dan menafkahi keluarganya, ia membuat kerajinan tangan dan
menawarkannya pada beberapa pasar yang ada di sekitar Mojokerto hingga
Surabaya. Dari usaha yang tadinya hanya dilakukan sendiri, kemudian
dibantu istri, sehingga sekarang dibantu oleh 4 orang tenaga kerja.
Dari yang hanya produksi model lalu menawarkan, kini mulai kebanjiran
order dan undangan mengisi kegiatan pelatihan.
Model pakai produk Suliadi |
Suliadi
dibantu beberapa rekannya yang bekerja di dinas perindustrian setempat
merumuskan model pengembangan usaha kerajinan tangan tersebut, mulai
dari manajemen, permodalan, hingga pemasaran. Dalam hal manajemen,
Suliadi kini tidak perlu lagi harus selalu membuat model dalam
menawarkan produknya, kini ia cukup menunjukkan hasil pengarsipan
dokumentasi produk yang pernah dihasilkan (semacam katalog) kepada calon
pelanggan. Di sisi lain, untuk permodalan Suliadi menyatakan sejauh
ini tidak menjadi masalah yang utama karena seringkali calon konsumen
memberikan uang muka atas pesanan produknya. Sedangkan untuk pemasaran,
dibantu melalui pemasaran on-line dan banyaknya koneksi baik dari
instansi dinas maupun program pelatihan Suliadi kini harus sedikit
selektif dalam membuat kesepakatan jaul-beli agar nantinya tidak ada
pihak yang merasa dirugikan.
Suliadi berikan materi pelatihan |
Shofi Craft,
demikian nama usaha yang coba diusung bapak 1 orang anak ini sekaligus
menjadikan nama tersebut sebagai merek dagangnya, kendati masih dalam
proses pengajuan. Banyak pihak yang menyorot usaha Suliadi ini kendati
usahanya baru berjalan sekitar 4 tahun tapi sudah cukup berkembang baik
dari segi kreativitas dan pangsa pasar yang berhasil dimasuki. Tak
heran, sebagian pelanggan berasal dari luar Jawa Timur bahkan ada calon
pelanggan yang berasal dari Malaysia yang kini tengah mengatur
kesepakatan jual-beli. Beberapa pihak tersebut diantaranya adalah dari
dinas perindustrian setempat dan pembina PKK yang seringkali meminta
bantuan Suliadi sebagai pemateri dalam pengambangan industri kreatif di
wilayah Kabupaten Mojokerto. Selain itu terdapat pula para akedemisi
dari perguruan tinggi, seperti Universitas Airlangga (UNAIR) –
Surabaya.
Kunjungan mahasiswa |
Dalam kunjungannya ke lokasi kerja Shofi Craft 13 Desember 2011,
sekitar 50 orang mahasiswa UNAIR Surabaya ingin belajar dari pengalaman
Suliadi dalam menjalankan usahanya selama ini. Selain mampu bertahan,
bagaimana agar usaha kerajinan tangan ini mampu berkembang. Dari bahan
baku yang berasal di rawa-rawa kampung berupa batang enceng gondok,
diolah sedemikian rupa menjadi tas, sandal, kotak tisu, topi, kursi,
wadah hantaran, dan sebagainya. Dalam era serba praktis, tentunya lebih
mudah mendapatkan peralatan/perabot yang berasal dari bahan sintetis
atau plastik serta lebih murah daripada menggunakan bahan alami seperti
enceng gondok, pandan, atau anyaman bambu. Tapi Suliadi berusaha
menularkan optimisme keberhasilannya kepada para mahasiswa yang menyimak
materi cara pembuatan kerajinan tangan yang ia sampaikan.
Cenderamata dari Mahasiswa |
Ditemui di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan disela-sela
kunjungan terhadap rekannya yang bekerja di kantor tersebut, Suliadi
menyampaikan bahwa sebenarnya mudah untuk menemukan ide pembuatan
kerajinan tangan dari berbagai sumber inspirasi seperti internet, alam,
hingga perilaku masyarakat di sekitar kita. “Adapun masalah utama
adalah…” tambah Suliadi, “bahwa dari sekian banyak saya mengisi
pelatihan pembentukan wirausaha kerajinan tangan kendala mereka untuk
berhasil adalah kemampuan untuk survive, kebanyakan masyarakat kita
menginginkan yang serba instant, apa yang ia pelajari hari ini ingin
secepatnya menjadi uang, sedangkan soal untung dalam berwirausaha itu
cenderung merupakan hasil panen dari rintisan awal kita dalam
mengembangkan usaha”. Dengan demikian, bekal awal bagi kita yang ingin
mendirikan wirausaha, baik itu kerajinan tangan maupun produk lainnya
adalah keuletan dan kesabaran dalam mengembangkan usaha. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar